Di salah satu pembicaraannya dengan Rusman, lelaki muda itu pernah bercerita kalau semasa sekolah Ibnu itu rohis. Sebuah kegiatan remaja yang sangat terpuji, bukan?
Nama Abdurachman yang disandang Ibnu, jadi benar-benar sesuai dengan sikap dan perilakunya sebagai seorang lelaki muda yang tengah beranjak besar.
Bagaimana tidak, pada saat lelaki seusianya hanya sibuk mengejar ilmu dan kesenangan dunia mereka, Ibnu sudah melakukan banyak hal bermanfaat dalam mendalami agama dan bekal untuk akhiratnya.
Bila Ibnu itu muridnya, tentulah Jamila akan menjadikan pemuda itu murid yang disayangi dan mendapat tempat spesial di hatinya.
Bagaimana kalau Ibnu itu ternyata kekasihnya?
Apakah Jamila juga akan menempatkan Ibnu di tempat paling spesial juga di dalam hatinya Eh ...! Jamila terjebak dengan kata hatinya sendiri.