Amira terbangun sebelum adzan subuh berkumandang.
Sejak semalam sebenarnya dia memang tidak bisa tidur dengan sempurna. Sebentar-sebentar wanita itu terbangun.
Peristiwa yang dialami adik bungsunya Riani begitu membekas di dalam kepala wanita itu.
Sebagai anak sulung, Amira sudah terbiasa berfikir tentang banyak hal dari sudut pandangnya sendiri.
Ternyata apa yang dilakukannya selama ini kurang tepat. Amira lupa bahwa orang lain juga punya sudut pandang sendiri. Punya pendapat sendiri.
Kejadian yang baru saja dialami Riani adalah contoh nyata yang telah menampar telak kesadarannya.
Tak selamanya apa yang dianggap baik oleh kita akan dianggap baik pula orang yang lain, begitu pun sebaliknya.
Saat kita beranggapan yang dilakukan orang lain itu salah, eh bisa saja kita sendiri sebenarnya yang jauh dari kebenaran itu.
Amira menyandarkan tubuh ke tumpukan bantal di ranjangnya yang hangat.