Amira menghampiri Asih, wanita yang sudah puluhan tahun bekerja dengan adiknya. Sebelum Riani bercerai dari suaminya, Asih sudah bekerja di rumah itu.
"Apa kau tahu sedikit saja tentang sebab dari kejadian yang menimpa adikku?"
Asih menatap wajah saudara majikannya itu. Bibirnya bergetar seperti menahan perasaan.
Sejak Riani mengalami kejadian buruk, Asih lah orang yang paling terlihat berduka setelah Histo tentunya.
"Nanti ya, Bu. Tapi kalau saya cerita, saya harap bu Amira bisa menyikapinya dengan bijaksana," pintanya.
"Ya aku berjanji." Amira menyanggupi.
"Tapi, Bu. Sebaiknya kita tidak bicara di sini. Saya agak khawatir nanti akan menjadi masalah berkepanjangan.
"Ya, aku nanti akan mencari alasan yang tepat untuk keluar rumah."
Akhirnya alasan itu berhasil dibuat. Amira meminta Asih untuk menemaninya membeli obat gosoknya yang ketinggalan di rumah. Histo tentu saja mengijinkan kakak iparnya membawa Asih.