Begitu taksi yang membawa Tante dan neneknya hilang dari pandangan matanya, Aira kembali ke kamar. Di dalam kamar Aira menemukan Sintia sudah tergolek di atas tempat tidur.
Lama di pandanginya gadis yang terlentang dengan mata terpejam itu. Andai Sintia pulang pasti Aira akan merasa lengang.
Berita buruk yang datang dari Semarang, telah membuat rumah terasa begitu sepi. Semua orang memutuskan untuk pergi ke sana.
Aira memang gadis yang mandiri, tapi selama ini dia tidak pernah ditinggalkan seorang diri di rumah oleh keluarganya.
Sekarang Nenek, Tante dan omnya malah pergi semua. Setelah dia sadar bahwa dia hanya seorang diri saja di rumah sebesar itu, barulah Aira tercenung.
Apa yang terjadi dengan nenek Riani? Sampai neneknya menangis seperti itu? Amira memiliki lima saudara. Namun sekarang yang tersisa hanya dia dan Riani adik bungsunya.