Asih menggigil di tempatnya berdiri. Mulut perempuan paruh baya itu terkatup rapat. Air mata meleleh di pipinya. Jiwa tuanya lekas meraba keadaan. Asih didera rasa sangsi, tapi siapakah yang peduli.
Apa yang sempat diketahuinya ini sangatlah menakutkan. Asih merasa tak pasti, tapi dia memang sempat melihatnya, rasanya tak mungkin salah. Tapi kesaksiannya dalam hal ini apakah juga akan mengancam keselamatan dirinya ...?
Dokter tiba beberapa saat kemudian, ia segera memeriksa nadi Riana, membuka kelopak matanya yang terkatup lalu menekan ujung-ujung jari yang terkulai lemas di sisi tubuh yang diam dan beku.
Pemeriksaan standar yang diberikan pada pasien telah dilakukan dokter itu. Tak lama ia menegakkan tubuhnya kembali.
"Apa kegiatan terakhir yang dilakukan istri anda Pak Histo?"
"Kami baru saja menikmati hidangan bebek bakar."