Tenggelam dalam kenangan yang begitu menyedihkan, tiba-tiba membuat Rachel teringat pada Aira. Ia pun menelponnya. Ternyata Aira yang langsung menyahut, begitu nada sambung pertama selesai berbunyi.
"Gimana kabarmu Aya?" tanya Rachel.
"Aku sehat, dan kamu sendiri bagaimana?" jawab Aira, suara gadis itu terdengar riang.
"Apakah kamu sudah pulang?" Lanjutnya bertanya.
"Maunya sih. Tapi aku sepertinya kurang sehat." Gadis itu terdengar sedikit mengeluh.
"Kamu sakit Sel?"
"Cuma pusing sedikit Ra. mungkin aku kecapean."
"Kamu kangen main ke rumahku ya?"
"Kamu hebat sekali dalam membaca pikiranku." Rachel tergelak ketika mengatakannya.
Begitu menyelesaikan tawanya lamat-lamat Aira seperti mendengar suara raungan dan perdebatan?
Eh, sepertinya bukan. Bukan berdebat namun suara itu justru terdengar seperti tengah membujuk dan menenangkan.
Sumber suara itu sepertinya berasal tak jauh dari dirinya. Aira mengerutkan dahi.