AIRA pulang dengan pikiran kusut. Peristiwa yang terjadi di sekolahnya hari ini benar-benar membuat hatinya terguncang.
Kenapa Rasya senekat itu. Hanya urusan cinta monyet saja membuat dia sampai melakukan hal-hal bodoh yang sangat merugikan diri sendiri.
Aira menolak untuk ikut makan malam bersama keluarganya. "Aku nggak lapar Tante," kata Aira begitu Valeria datang melongokkan muka dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka.
"Nanti sakit lo, kalau kamu malas makan begitu. Kamu sedang diet, ya Ra?" Val mencoba memancing sebuah pembicaraan panjang dengan ponakannya.
"Enggak, Tan," jawab Aira pendek.
"Lalu kenapa kamu kelihatan murung begitu. Padahal nilai raportmu Tante lihat bagus semua deh."
Aira menarik kedua ujung bibirnya, sebagai tanda kalau dia baik-baik saja. Tapi tantenya tidak langsung pergi seperti biasa.
Kali ini adik mamanya itu malah memutuskan masuk dan duduk di samping Aira yang tengah menekuni sebuah buku cerita.