SATU minggu sudah berlalu, permasalah si keras kepala Rasya dengan ibu wali kelas mulai tenang. Gara-gara anak bandel itu terpaksa seluruh murid di kelas X diwajibkan meminta maaf kepada ibu Hamida.
Namun anehnya sikap Rasya tetap saja belagu. Dia tetap saja tak segan-segan mengganggu Rachel.
Kadangkala dia mendekati gadis itu untuk sekedar meminjam pena, pensil, penggaris. Ada-ada saja kebutuhan yang membuat dia harus datang ke bangku Rachel.
Bukan itu saja kenakalan yang dilakukan anak lelaki itu. Sifat jahilnya sudah bukan hal yang aneh lagi di dalam kelas X.
Tak sekali dua kali, dia mengerjai teman-teman sekelas di saat jam istirahat. Begitu istirahat selesai, kelas pasti jadi ribut, karena alat tulis seperti pensil dan pena tiba-tiba raib dari laci dan tas mereka.
Siapa lagi pelakunya kalau bukan Rasya and the gank. Hanya mereka dalang semua kerusuhan di kelas X.
