AIRA sangat beruntung. Begitu mereka selesai menyantap traktiran bakso dari Rachel. Mobil Tante Valeria dan Om Hans nampak sudah menunggu di parkiran sekolah.
"Kau ikut denganku, Sel?" Aira menawari tumpangan pada gadis itu.
"Nggak, aku masih ada urusan," jawab gadis itu.
"Kalau gitu aku duluan ya, bye...." Aira mengedipkan sebelah matanya pada Rasyid.
Dengan setengah berlari gadis itu mendekati mobil jemputannya. "Hai, Tan ..., hai, Om ...," sapanya begitu membuka pintu.
"Tumben Rachel nggak barengan denganmu?" Valeria menoleh kepada sahabat ponakannya itu.
"Katanya masih ada keperluan lain, Tan." Aira menghenyakkan tubuhnya di bangku mobil yang empuk.
Begitu mobil itu melaju, Aira masih menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang. Apakah Rasyid dan Rachel bakal jadian setelah ini? insting Aira mengatakan, ya.
Di sepanjang perjalanan, seperti biasa Aira lebih banyak berdiam diri. Tapi kali ini diamnya Aira nyaris tak bersuara sama sekali.