SEMUA anak-anak sudah pulang, tinggal Aira, Rasyid si ketua kelas dan Rachel. Mereka bertiga masih tetap berdiri di depan halte gerbang sekolah dengan alasan yang berbeda.
"Heh, Aya. Kamu belum dijemput ya?" tanya Rasyid pada Aira. Aira menggeleng.
"Gimana mau dijemput. Om dan tanteku taunya aku pulang jam dua siang." Rasyid menyeringai begitu sadar kalau kelas mereka sedang dikanai skorsing.
"Jadi kamu nunggu di sini sampai bubaran sekolah?" tanya anak lelaki itu kembali.
"Ya gitu deh," jawab Aira sambil mengangkat bahu.
"Nah, kalau kamu Sel. Ngapain juga masih bengong gitu di pojokan?" Rachel mengangkat kepala dari ponsel yang sedang dilihatnya.
"Lu mau jawaban yang jujur apa yang klise." Gadis itu balas bertanya dengan wajah memelas.
"Tentu saja jawaban yang jujur, memangnya aku Rasya suka mengumbar rayuan dan kata-kata."
"Nyindir gue, lu?" Rasyid terkekeh, melihat Racher sewot mendengar ucapannya. "Gue nggak punya uang, buat ongkos pulang," jawab Rachel singkat.