SANDI menggengam kuat handpone di tangannya. Tiba-tiba ia merasa benci mendengar suara istrinya sendiri.
Laura mengaku tidak berkata apa-apa. Padahal Sandi sendiri pernah mendengarkan betapa buruknya umpatan yang dilontarkan Laura pada Hana.
Laura adalah pribadi yang sama sekali tidak bisa diajak kompromi, Amarahnya yang berapi-api bagai lahar panas yang menghantam telak semua penghalangnya.
Ketika Hana siuman, Sandi menggengam jemari istrinya itu dengan penuh kelembutan. "Maafkan aku sayang." Bisiknya di telinga Hana.
Sandi ingin menjelaskan semua yang terjadi, tapi Hana menutup mulut lelaki itu dengan jari-jarinya yang kecil dan langsing, "Jangan jelaskan apa pun padaku, Mas."
Sandi mengurungkan niat untuk menjelaskan apa yang baru saja didengarnya dari Laura, "Maafkan Laura, Han," bisiknya sekali lagi.
Hana tersenyum. Ia balas genggaman jemari Sandi dengan kekuatan yang sama.