Ucapan Hendri dijawab anggukan oleh wanita itu. "Aku tahu kok, sama seperti istriku, belakangan ini Kakak juga sibuk membereskan vila sebelum Bu Hana menempatinya."
"Eh, iya tentu saja Mas." Aisyah sungkan diingatkan seperti itu.
BUkan cuma itu saja alasan kenapa dia merasa sungkan. Saat ini dia hanya berdua saja dengan Hendri di dalam mobil itu.
Aisyah mengikuti saran yang diberikan Hendri. Dia mencoba untuk bisa memejamkan mata sambil tetap mendekap Aira di dalam pangkuannya.
Setelah melewati tanjakan yang cukup tinggi, Hendri mulai memelankan laju kendaraannya. Di sebelah kanan jalan panorama alam terlihat demikian indah.
Pelabuhan dengan begitu banyak kapal kecil dan besar yang mengambang di dermaga, benar-benar pemandangan yang indah dan menakjubkan.
Kerlap-kerlip lampu dari kapal-kapal itu benar-benar terlihat semarak. Walau sudah sering melewati tempat ini namun tetap saja Hendri tak pernah merasa bosan untuk menikmati pemandanganya.
***