Saheera baru selesai dengan urusannya di kamar sekitar jam sebelas malam. Mau tak mau gadis itu harus menaruh piring kotor bekas dua potong pizza yang diberikan Iqbaal secara paksa. Matanya padahal sudah mengantuk sekali, tapi lebih tidak suka kalau di mejanya nanti banyak semut.
Di bawah, rupanya masih ada aktivitas. Lampunya belum dipadamkan sepanjang ruang tengah sampai dapur.
"Nalesha? Masih ngapain?" tanya Saheera pada satu satunya orang disana.
"Oh? Ini ..." Nalesha menurup resleting tas outdoornya, "Nyiapin buat besok, biar tinggal berangkat," ujarnya.
Saheera hanya mengangguk ngangguk, lanjut menuju wastafel mencuci piring, "Ada kegiatan apa Lesh? Camp? PAPALA?"
"Iya. Tapi bukan kegiatan rutin sih, ada agenda khusus aja. Sekalian nih, Saya izin dua hari ya, pulangnya nanti pas Ayah dateng buat finalisasi program, H-1 Demo Day," ujarnya berpanjang lebar.