Adri keluar dari kamar mandi usai mandi sore itu. Seperti biasa Ia akan mencari Haikal, dan suaminya itu tidak ada di kamar. Adri itu cukup protektif, tak akan membiarkan Haikal jalan ke lantai dua sendirian tanpanya. Bukan tanpa alasan juga, karena beberapa kali Haikal collapse tanpa diketahui. Belakangan kondisi suaminya itu turun naik, terkadang sangat sehat, terkadang sangat sakit. Maka Adri selalu berhati hati, meski Haikal sering meledeknya sebagai ibu ibu cerewet.
"Kak Haikal? Dimana Kak?" Adri keluar kamar, masih tidak ada Haikal di ruanh tengah sampai dapur.
Tepat sebelum menaiki tangga ke lantai dua, Adri mendapati presensi Haikal di taman belakang. Adri tersenyum dari kejauhan, pemandangan yang teramat menentramkan hati. Haikal yang memberi makan ikan-ikan koi pemberian Ayah mertuanya itu benar-benar meredakan stressnya.
Adri lantas mendekat, "Sore, Kak ..." sapanya di balik pintu taman.
Haikal menoleh, "Sore. Udah mandi? Sini sini," pintanya.