"Aku ingin menjadi ayah dari janin yang sedang kau kandung ini Jasmine."
"Apa katamu?!"
Mata gadis itu membulat dengan sempurna, kedua lengannya bergetar seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja Jasmine dengar. Bagaimana mungkin Rifan ingin mengandung dari janin yang ada di dalam perutnya? kalau dia sendiri tidak hamil. Gadis ini memang tidak tahu apa-apa tetang kehamilannya, terlebih karena Rifan sendiri yang tidak memberikan izin jika sang dokter memberi tahukan kabar itu kepada sang pasien. Namun kini, kenapa Rifan mengatakan hal itu kepada Jasmine?!
Lelaki itu sempat terdiam sejenak, sebenarnya dia tidak bermaksud untuk mengatakan hal mengejutkan itu sekarang, akan tetapi mungkin karena emosinya yang sudah tersulut oleh pembahasan tentang Kenzo tadi. Rifan tidak bisa menahan sabarnya.