Sebelum kembali ke Indonesia, dia sudah menanyakan detail Desi. Wanita itu sama sekali bukan material untuk bisnis. Selain beberapa keahlian finansial, dia bisa mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang manajemen perusahaan.
Tapi sekarang setiap rencana yang dilaksanakan Desi berkembang begitu mulus, bahkan menghindari dua tembakan beruntunnya, pasti ada alasan yang tak terhindarkan untuk ini.
Dalam perjalanan pulang kerja, Desi merasakan sedikit perasaan dilacak, ia segera menyesuaikan posisi kaca spion dengan hati-hati dan mengamati situasi di sekitar mobil.
"Tidak ada!"
Dia memperhatikan dengan seksama untuk beberapa saat, dan tidak menemukan sesuatu yang tidak biasa Dia menepuk kepalanya dengan sedikit keraguan, lalu mempercepat lagi dan pergi.
"Ini sangat berisiko. Aku hampir ketahuan oleh wanita ini barusan. Bukankah dia terlalu sensitif?"