"Aku ingin dia dihukum dengan berat, aku ingin dia mengakui bahwa dia membunuh ayah kandungnya, dan aku ingin dia menghabiskan sisa hidupnya di penjara,dan selalu dikutuk oleh hati nuraninya!"
Dia berbicara lebih keras dan lebih keras, dan akhirnya berteriak langsung.Bunyi itu membuat khawatir paman Mirza dan seorang pelayan di ruangan itu.
"Yah, selama kamu mau, aku akan melakukannya untukmu sayang, kamu tenanag saja!"
Bara meraih tangannya, menatapnya dengan penuh kasih sayang, dan dengan sungguh-sungguh membuat janjinya.
Mendengar apa yang dia katakan, dia langsung merosot ke pelukannya, menatap langit dengan hampa, dan dia masih bergumam pada dirinya sendiri.
"Tenang Desi, aku akan selalu ada untukmu!"
Bara merasakan rasa ketidakberdayaan yang sangat kuat saat ini.Melihat begitu banyak penderitaannya, dia tidak sabar untuk melangkah maju untuk menanggungnya, selama dia bisa menukar senyumnya.
__
