Setelah kembali ke vila, Kevin tidak punya waktu untuk menenangkan Paman Danu yang ragu-ragu dan langsung pergi ke ruang peralatan di halaman belakang. Dia tahu bahwa Pak Yanto pasti akan menyuruhnya kesana karena telah menangkap perlakunya
"Tuan Kevin, apakah Nona Desi baik-baik saja?"
Setelah Pak Yanto melihat Kevin masuk, dia segera bertanya dengan prihatin.
"Dia baik baik saja, dia sudah melewati masa kritisnya"
Kevin berjalan ke depan tanpa menyipitkan mata, menatap wanita yang diikat di kursi.
"Desi belum mati, ini tidak mungkin!"
Wanita yang diikat di kursi tiba-tiba berteriak dengan panik karena dia mendengar sesuatu yang tidak bisa dia terima.
"Bentak!"
Kevin menggunakan semua kekuatannya dan menamparnya, untuk sementara menenangkannya.
"Viky, kamu adalah wanita pertama yang aku pukul, tapi tidak ada perbedaan antara orang gila sepertimu dan binatang buas, dan aku tidak akan merasa bersalah saat memukulmu."
