Desi sama sekali tidak khawatir tentang Bara yang mengeluh pada dirinya sendiri. Ini sama sekali bukan apa-apa baginya. Jika dia ingin menggunakan ini untuk memaksa dirinya sendiri untuk tunduk, maka dia salah paham!
Bara memandang Desi dengan bingung, seolah-olah mereka telah kembali ke waktu pelatihan tiga bulan, dia masih sangat bersinar!
Hatinya agak pahit, apakah sekarang benar-benar menggunakan apa yang dia berikan untuk menghadapinya?
Haruskah dia memuji siswa yang baik, atau haruskah dia menjadi marah?
"Kamu harus tetap di sini dengan baik hari ini. Kamu tidak bisa pulang sampai pekerjaanmu selesai. Kalau tidak, aku akan memberitahu Ruli kalau aku lah ayah kandungnya!"
Kata-kata Bara langsung mencekik tenggorokannya. Dia tidak takut akan ancaman atau kehilangan kariernya. Satu-satunya hal yang dia takuti adalah kebahagiaan Ruli!
"Hina dan tidak tahu malu!"
Dia mengertakkan gigi dan mengucapkan empat kata, hatinya sangat marah!
