Bara tidak bisa membantu bertanya.
"Ya, itu saja, apa lagi yang ingin dikatakan!"
Akhirnya semuanya dikemas, dia duduk di kursi dan menghela napas panjang.
Mendengar bahwa Tian tidak mengatakan apa pun yang tidak boleh dikatakan, Bara meletakkan cangkir teh yang belum dia minum, dan akhirnya merasa lega.
"Namun, karena seseorang mau mendukungnya, aku akan menyelamatkan masalah. Mulai sekarang, kita tidak akan ada hubungannya dengan satu sama lain!" Dia tidak memiliki pendapat lain tentang masalah ini.
Setelah bersantai, Bara memperhatikan bahwa Tian benar-benar menganggap dirinya sebagai tiket makan jangka panjang. Ide yang bagus!
Setelah memproses semua dokumen resmi, Bara pergi ke rumah sakit dengan Desi di belakangnya
"Bibi Ina, akhir-akhir ini kamu harus waspada terhadap seorang pria bernama Tian, jangan biarkan dia mempengaruhi kesembuhan Pak Hartono, mengerti?"