Saat pembeli baru saja datang, Rio mengambil alih posisi yang sempat dilakukan oleh Roger tadi.
"Rio?" seru Roger. Ia tersentak saat anak itu mengambil daftar menu dan daftar buku pesanan yang dipegangnya.
Roger hanya bisa menarik napas pelan. Lalu kembali ke tempat duduknya.
Di cafe itu, ada satu ruangan khusus untuk Roger. Ia akan melakukan apa pun di sana. Bisa bekerja, menonton film bahkan tidur pun, Roger lakukan di tempat itu.
Satu ruangan yang luasnya seperti kamar tidur, bak seorang putri di negeri dongeng.
Roger sengaja mendesain ruangan itu seperti rumahnya sendiri. Bahkan, Roger kerap kali tidak pulang ke rumah dan menginap di cafe.
Riana berulang kali mengingatkan Roger, untuk tetap pulang dan tidur di rumah. Namun, tetap saja tidak dilakukan meski didengar.
"Kak Roger, 3 karyawan itu suruh ngapain, kalo semua pekerjaan di depan ... kakak yang kerjain?" tanya Rio, menyindiri 3 karyawan Roger.