"Sayang, kamu sudah pulang, Nak?"
Riana menghampiri putranya setelah kesibukannya selesai. "Gimana hari pertamanya? Teman-teman di kampus baik, kan? Kamu sudah dapet temen, belum?" tanyanya dengan segudang pertanyaan.
"Aduh, jangan tanya soal itu sekarang deh, Mi. Males aku," keluh Roger, menolak untuk menjawab pertanyaan sang mami.
Riana bingung kenapa Roger malah menolak untuk bercerita. Padahal, dulu saat Riana pertama kali masuk kuliah, ia sangat antusias saat menceritakan semua yang terjadi hari itu.
Ayahnya saja bahkan sampai lelah mendengar Riana bercerita panjang kali lebar. Karena hampir seharian ia meminta sang ayah duduk di sofa untuk mendengar ceritanya.
"Loh, memangnya kenapa? Kamu ngga buat masalah kan di kampus?" tebak Riana.
"Mami, mana mungkin lah Roger buat masalah, yang ada malah dapet masalah," keluhnya.
Lagi-lagi Riana bingung dengan penuturan sang putra. Kening sampai mengerut memikirkan maksud dari ucapan Roger tersebut.