Syifa tertawa kecil mendengar perkataan Ai. Bagaimana bisa Ai berbicara seperti itu di saat yang seperti ini.
"Sudah ya, lebih baik sekarang kita tidur lagi. Ini kan masih malam," ajak Syifa.
"Tapi bener kan, Ma? Papa sama mamanya Ai, cantik dan gantengnya sama kayak mama dan om Roger? Ai bener, kan?" ucapnya lagi.
Syifa menganggukkan kepala beberapa kali. "Iya iya iya, Ai yang paling benar," balasnya.
Anak itu enggan untuk diajak kembali tidur. Ia terus meminta Syifa untuk bercerita. Menceritakan bagaimana kedua orang tuanya dulu.
Saat mereka masih muda, saat di mana Ai belum lahir. Ya, anak itu meminta semua cerita yang Syifa ketahui mengenai mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, tetapi Ai tetap meminta Syifa untuk terus bercerita. Hingga lelah mulai terasa, rasa kantuk mulai meminta kelopak mata untuk tertutup.
Syifa tidak sengaja tertidur, bahkan ceritanya juga belum selesai. Melihat sang ibu sudah terlelap, Ai membantu menyelimuti Syifa.