"Apa kamu juga menelfon Syifa untuk datang ke cafe besok?" tanyanya.
"Apa?"
Jawaban yang Rio katakan cukup membuat Roger terkejut. Bagaimana tidak, saat Roger bertanya apa Rio juga menghubungi Syifa untuk datang ke cafe, Rio menjawab iya.
"Kenapa kamu telfon dia? Kamu kan tau kalau Syifa itu belum benar-benar sembuh," omel Roger.
"Aku?"
"Kenapa aku? Pokoknya kamu harus tanggung jawab kalau sampai besok Syifa kenapa-kenapa," omel Roger. Ia langsung memutus panggilan yang ia mulai.
"Gila apa si Rio? Kenapa dia ngga berfikir dulu sih sebelum menelfon? Kan dia tau kalau Syifa baru aja kena luka bakar. Aduh, gimana besok ya? Apa aku harus kasih tau Syifa biar dia ngga jadi ke cafe?" gumam Roger, bertanya pada diri sendiri.
Malam itu, Roger hampir tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan kalau Syifa datang ke cafe, akan seperti apa nanti jadinya. Roger terus mengkhawatirkan luka yang Syifa alami.