Sikap Roger seharian itu tampak aneh. Rio yang selalu peka, tentu saja langsung menyadarinya.
"Kak Roger sakit?" tanya Rio, setelah duduk di ruangan Roger.
Hanya Rio. Hanya ia seorang yang bisa dengan santainya memasuki, ruangan Roger sesuka hati. Semua tidak mempermasalahkan, begitu juga dengan Roger.
"Enggak. Aku ngga apa-apa. Kamu keluarlah dulu. Aku lagi pengin sendiri," balas Roger, mengusir Rio dengan halus.
Rio tau bagaimana harus bersikap. saat ini Roger terlihat aneh dan ia ingin sendiri. Maka, Rio pun membiarkannya sendiri dulu.
Jika memang Roger bersedia untuk menbagi cerita, ia pasti akan mengatakannya pada Rio. Hanya Rio, calon adik ipar yang kini menjadi sahabat Roger.
Meski sering berdebat dan berbeda pendapat, tetapi Roger menyayangi Rio seperti adiknya sendiri.
