Kyra tak mengira bertemu dengan Keenan di saat seperti ini. Dia mengira Keenan masih berada di kamarnya dalam kondisi terkunci. Dia tak tahu harus mengatakan apa. Dia hanya diam membisu.
"Apa ada yang ingin kamu katakan, Gadis kecil?" tanya Keenan seraya mengangkat alis. Kyra bertambah gugup.
"Pi-pintu kamarmu sudah terbuka. Ka-kamu bisa keluar dengan baik dari sa─"
Keenan mendorong Kyra sebelum wanita itu menyelesaikan perkataannya. Dia menatap tajam sambil melumat bibir Kyra cukup dalam. Gerakannya sangat meluas, ia begitu terhipnotis oleh bibir wanita tersebut.
Kedua tangannya menyentuh tembok. Tangan kanannya berada di dekat tangan kiri Kyra. Sedangkan, tangan kirinya berada di dekat tangan kanan wanita itu. Keenan melepaskan bibirnya dari bibir Kyra secara perlahan. Sorotan matanya begitu tajam. Namun, tatapan Kyra berusaha menghindari mata Keenan.
"Masih tidak mau bilang?" Keenan menyentuh dagu Kyra dengan seringai yang licik.