Semakin lama Keenan tak mau melepaskan Kyra begitu saja. Dia tak bosan menggoda serta menggetarkan jantung Kyra seketika. "Bekas ini terlihat cantik dan memesona," bisik Keenan sembari mengelus pipi Kyra dalam sekejap.
Kyra menangkap tangan Keenan yang mengelus pipinya, ia tak mau semuanya berjalan seperti apa yang pria itu inginkan. Kyra tersenyum lebar, ia telah memiliki rencana. Tak lama, ia berhasil meloloskan diri. Dia memukul-mukul dada Keenan dengan keras.
"Gadis kecil, sebanyak apa pun pukulanmu, tidak akan mempengaruhiku untuk melepaskanmu," kata Keenan. Kyra akui, dada Keenan begitu keras dan padat. Itu karena dada pria itu berisi otot-otot yang padat.
Kyra tak kehabisan akal. Dia berjalan ke dapur, lalu mengambil spatula yang terbuat dari stainless steel. Dia senang karena stainless steel itu merupakan bahan yang kokoh, cocok membuat perhitungan terhadap pria itu.