Keenan tak menyangka bertemu dengan ayahnya di sekitar paviliun. Padahal, Keenan ingin bertemu dengan Divya. Ada hal-hal yang ingin dikatakannya dengan gadis tersebut.
Kehadiran Edward di sana justru menimbulkan kecurigaan di dalam benak Keenan. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, alasan Edward memasuki paviliun seorang diri.
"Papa!" panggil Keenan dengan kening yang berkerut. Sepasang matanya mencoba membaca ekspresi wajah Edward.
Selain Edward terkejut karena bertemu dengan Keenan, ia juga agak gelisah. Dia tahu arah Keenan melangkah. Edward tertegun sejenak. Di samping itu, ia berdiri sambil kedua kakinya bergerak sedikit.
Keenan menyipitkan mata, semakin curiga. "Apa papa sudah bertemu Divya?" tanya Keenan yang tak ingin berbasa-basi lagi.
"Belum. Aku lihat barusan adikmu sedang tidur pulas," jawab Edward berbohong.