Sepulang dari liburan bersama keluarganya, pada hari berikutnya Gerald menuju alamat yang sudah diberikan oleh Divya tempo hari.
Ternyata alamat itu merupakan sebuah apartemen yang cukup bagus namun, jauh dari pusat kota.
Setelah memarkirkan mobilnya, Gerald membenahi kacamatanya dan turun dari mobil langsung menuju ke apartemen.
Ternyata Divya sudah di sana bersama dengan Aleandra yang tertidur di pembaringan.
Gerald benar-benar merasa kasihan dengan Aleandra. Padahal dia wanita muda yang sangat cantik, tapi malah terlihat pucat karena perlakuan Divya.
"Kau datang lebih cepat dari dugaanku, Gerald," sindir Divya sambil menyilangkan tangannya.
Gerald tersenyum miring, "Lalu, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?" tanya Gerald.
"Buru-buru sekali. Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Divya mencoba mencari tahu apa yang dipikiran Gerald. Karena ia harus tahu apa yang Gerald pikirkan agar semua rencananya berjalan dengan lancar.
"Tidak ada," jawab Gerald singkat.
