Mobil yang dikendarai Edward Wilson akhirnya datang juga. Gerald langsung bisa tahu karena ia pernah melihat mobil tersebut. Sebelum ia turun, ia menelepon Edward Wilson. "Halo!" ujar Edward sambil melihat sekitarnya.
"Aku tahu kamu ada di pusat keramaian kota," ucap Gerald dengan seulas senyuman yang cukup lebar. Jantungnya berdetak kencang. Dia begitu gugup.
Edward semakin memperjelas pandangannya. Namun, ia tidak melihat ada orang yang mencurigakan di sana. Divya tiba-tiba membisikkan sesuatu pada sosok pria berambut pendek. Divya hanya mengatakan kalau dirinya terpukau pada ketampanan pria tersebut.
Divya ingin pria itu tersenyum. Pria tersebut pun mengikuti perintah Divya. Bukan hanya masalah kecil bagi dia tersenyum. Namun, senyuman yang diinginkan Divya bukan seperti itu. Dia ingin pria tersebut menampakkan senyuman miring serta wajah yang licik.