Jika dipikirkan kembali dari awal, Wadrey sungguh tidak mengerti rencana gadis yang berada di sampingnya. Kerutan keningnya tampak jelas. "Mengapa?" tanya Wadrey yang tidak tahu jalan pemikiran gadis tersebut.
Ini bukanlah pertanyaan pertama yang diajukan Wadrey mengenai Keenan. Sebelum-sebelumnya ia telah menanyakan pertanyaan yang sama, tetapi jawaban gadis itu selalu ambigu. Gadis itu tahu Wadrey selalu penasaran dengan hal tersebut.
Dia berjalan, membiarkan kedua kakinya terkena air. Dia mengamati arus air dalam tatapan mata yang kosong. Wadrey mengikutinya. Dia menggenggam tangan gadis itu dengan erat.
"Jelaskan padaku dan aku butuh jawaban itu sekarang!" desak Wadrey yang tak ingin waktunya terbuang percuma. Tingkat penasarannya semakin tinggi.
"Aku…" Gadis itu bingung, apakah ia harus mengatakannya atau tidak. Hatinya dipenuhi kebimbangan, sorotan matanya ke arah bawah yang bergerak secara perlahan.