Xyever masih memperhatikan ke arah mana mereka memandang. Karena masih kurang jelas, dia mengambil posisi berdiri. Dia berjalan sedikit, sepasang matanya melotot, tak mengira siapa yang dilihatnya.
"Xyever, ada apaan sih? Lu jangan bikin gue kaget deh." Cavero tidak suka dengan tingkah Xyever yang terbilang agak lebay.
"Cav, coba perhatikan siapa orang itu baik-baik!" seru Xyever sambil menunjuk Harrison yang tengah mabuk.
Xyever pun mengikuti arah jari telunjuk Cavero. Kedua matanya melotot tajam, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Bukankah itu Harrison? Buat apa dia ada di sini?" Alis kiri Cavero tampak mengkerut.
"Bukan itu yang menjadi pertanyaannya. Aku penasaran… mengapa ia bertindak seperti bukan Harrison dan menjadi pusat perhatian banyak orang," ujar Xyever dengan kedua mata menyipit.