Kyra melihat tatapan mata Keenan yang tak main-main. Dia mengira pria itu akan melakukan rencana yang kejam pada ibu tirinya. Meskipun dia tak tahu siapa sebenarnya ibu tirinya, ia tidak boleh gegabah dalam bertindak.
Dia hanya tak mau kehilangan seseorang lagi di sekitarnya. Cukup sekali saja ia kehilangan Vanny. Akan tetapi, mampukah ia bertahan lebih lama dan menyusun rencana yang matang?
"Sebaiknya, urusan ibu tiri biar aku saja yang memeriksanya. Aku tidak mau masalahnya menjadi semakin runyam," ucap Kyra seraya menundukkan kepala. Wajahnya terlihat sendu.
Kyra melepaskan genggaman tangan Keenan. Giliran dia yang menggenggam tangannya. Dia tersenyum, tak ingin Keenan tersulut emosi. "Ah, baiklah. Namun, aku tak bisa membiarkanmu melakukan itu sendirian. Jika memang ibu tirimu pelakunya, masalahnya akan lebih rumit dan…"