Perasaan Kyra campur aduk. Dia tak tahu harus senangkah bila menampar Mandha berkali-kali. Kenyataannya, tamparan sekali tak membuatnya merasa puas.
Dia mengguncangkan tubuh Mandha dengan memegang kedua bahu Mandha. Dia menenggelamkan kepalanya pada dada Mandha. Air mata mulai berjatuhan.
Mandha dapat merasakan kepedihan yang dirasakan Kyra. Namun, hanya kata maaf yang ia ucapkan berkali-kali. Penyesalan mungkin selalu datang terlambat.
Kyra hanya membiarkan dirinya menangis dalam dekapan itu. Tak ia duga, lima belas menit berlalu hanya dengan air mata yang membasahi baju Mandha.
Kepala Mandha kembali sakit. Dia tiba-tiba terhuyung. Kyra merasakan guncangan yang hebat pada Mandha. Keningnya berkerut. Dia menarik tangan Mandha supaya menahannya agar tak terjatuh.
"Mandha, kamu enggak apa-apa?" Kyra mulai khawatir apalagi melihat wajah Mandha yang pucat. Mandha tersenyum lemah.