Sorotan pria itu semakin tajam. Namun, sosok yang ditatapnya bergeming. Dia tampak tenang dalam menghadapi sosok itu. Hembusan nafas ia keluarkan begitu saja. Dia merasa percuma berhadapan dengan sosok itu.
"Ada hal-hal di luar sana yang tidak kamu ketahui dengan baik."
"Itu lah arti keberadaanmu dalam membantuku menghancurkan orang-orang seperti mereka," kata sosok itu.
"Bicara lebih mudah dibandingkan melakukannya."
"Kenapa? Kamu menganggap mereka serumit itu? Ini bukan seperti gayamu. Biasanya, sekuat apa pun orang yang dihadapi, kamu selalu mengatakan begitu mudah menyingkirkan orang-orang itu."
"Orang-orang di pasar gelap berbeda. Mereka bukanlah orang yang mudah dihadapi. Apalagi pemiliknya."
"Kamu kenal dengan pemilik pasar gelap?"
"Pemilik pasar gelap berada jauh dari pengawasanku. Namun, mereka bukanlah orang-orang yang mudah disinggung. Sebaiknya, jauhi mereka," ujar pria itu.