Regina tak henti menatap Sarah dan Annabelle secara bergantian. Kedua perempuan itu masih belum mengatakan dimana keberadaan Kyra. "Apa kalian tidak tahu dimana keberadaannya?" tanya Regina sekali lagi. Dia hanya ingin memastikannya.
"Aku tahu!" jawab Annabelle bersuara lantang. Bibirnya tersenyum merekah.
"Dimana dia?" Regina mendekati Annabelle. Dia mencium aroma yang tak enak saat berada di dekat gadis itu. "Bau apa ini?" ujar Regina. Dia menggerak-gerakkan hidungnya. "Kamu mengompol?" ucapnya. Dia menutupi hidungnya. Annabelle tak menjawab, ia hanya tersenyum lebar. "Dasar, ka─" Ponsel Regina berdering. Dia pun terpaksa menjauh sedikit dari kedua perempuan itu. Dia melihat nama Keenan yang tertera pada layar ponselnya. "Halo, Tuan muda!" ucap Regina.
Dia menggigit bibir bawahnya. Dia merasa gugup setiap kali berbicara pada Keenan di telepon. "Kenapa kamu begitu lama? Apa kamu berniat membiarkanku di luar sendirian? Kamu ingin aku berjemur diri?" teriak Keenan.
