Mobil yang dikendarai David terhenti di sebuah minimarket. Meskipun kehadiran perempuan itu tak sesuai rencana David, ia tak bisa membiarkannya begitu saja. Dia membeli satu botol air minum, lalu diserahkan pada gadis itu.
Gadis itu diam mematung, tak ada sepatah kata yang terucap dari bibir manisnya. David bingung apa yang ia lakukan terhadap gadis itu, selain memberikan air putih padanya. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" batin David.
Gadis itu tak merespon, meskipun air telah berada di depan mata. David semakin bingung. Dia bukan tipe pria yang kasar terhadap perempuan. Namun, ia juga tidak sabaran terhadap sesuatu. Tanpa ia duga, ia telah menghabiskan lima belas menit untuk menunggu gadis itu.
Waktu berjalan dengan cepat. Akhirnya, David memutuskan agar melanjutkan perjalanannya. Dia meraih tangan gadis itu, membuka telapak tangannya secara perlahan. Kemudian, botol minum itu diarahkan pada telapak tangan gadis itu.