"Eh kok tertunduk malu gitu sih kenapa Vin ayolah langsung cus saja kan aku sudah meminta ijin kepada Ibu kamu dan di ijinan kan makan dulu baru pulang ke rumah kamu," ucap Farel kepada Vina.
"Iya sih eh tapi Rel besok itu kan kamu mengikuti perlombaan basket itu terus kamu tidak mau latihan dulu nanti?" tanya Vina kepada Farel.
"Kalau di tim kita sih kalau sudah besok perlombaan nya kita tidak latihan dulu atau libut sehari gitu soalnya kita harus istirahat yang cukup," jawab Farel.
Vina menekuk wajahnya dan menatap mata Farel dan terus menatapnya.
"Eh kok aku di liatin sampek segitunya sih ah serem ah," ucap Farel.
"Farel enggak lagi bohong kan ini hayo ngaku biasanya sih cowok tukang bohong karena mau jalan sama cewek jadi bohong semua mua nya," ujar Vina kepada Farel.
"Ehh eh mana ada aku bohong ya, coba deh kamu tanya sama yang lain gimana, jadi itu kalau mau perlombaan di hentikan dulu latihannya kan besok sudah lomba masak iya sih masih latihan hari ini," ucap Farel.
"Enggak perlu deh nanya sama yang lain karena aku sudah percaya kok, kan kamu sendiri yang bilang hehe," ucap Vina.
"Nah gitu kan enak hehe, ayo ah kita cari tempat makan dulu yang mantap gitu hehe," ucap Farel kepada Vina.
Mereka pun pergi mencari tempat makan yang enak untuk mereka berdua makan, setelah beberapa menit mereka pun mendapatkan tempat itu.
"Makannya di sini saja ya sepertinya tempat nya enak dan susananya mendukung banget ini hehe," ucap Farel kepada Vina.
"Iya boleh kok, aku mau makan di mana saja sih oke oke saja kok hehe," ucap Vina.
" Yaiyalah kan asal sama aku kan hehe," ujar Farel.
"Yaelah gitu aja terus ngomong nya, biar aku senyum-senyum gitu ya biar wajah aku memerah gitu hmm memang ga dasar cowok semua sama sih," ucap Vina.
"Ah ngomong apa sih aku gak seperti apa yang kamu fikirin, udah sana pesan terus makananku samain aja kayak yang kamu pesan ya aku tunggu di tempat duduk yang di sana ya," ucao Farel dengan menunjuk kursi yang berada di ujung.
"Iya iya eh tapi kok di samain nanti kamu gak suka yang aku suka gimana coba," ucap Vina.
"Tenang aja aku bakalan suka kok kalau kamu yang pesenin hehe," ucao Farel kepada Vina.
Vina pun tersenyum dan bergegas memesan makanan dan minuman untuk dia dan Farel.
Tak lama kemudian Vina datang menghampiri Farel yang tengah duduk di tempat yang dia tunjuk tadi.
"Sudah aku pesan tinggal nungguin deh, " ucap Vina sambil menaruh tasnya di atas meja tempat makan itu.
"Kenapa kamu? Kayak nya lelah banget padahal gak habis ngapa-ngapain deh," ucap Farel kepasa Vina.
"Gak ngapa-ngapain gimana jelas-jelas kita di hukum tadi dan kita juga berdiri tadi tuh lama banget ya kamu aja yang banyak ngomong jadi gak kerasa kalau kita tuh tadi berdiri kama banget aku sampek pegel-pegel tau," kata Vina kepada Farel.
"Ohh iya juga sih tapi aku kok enggak capek ya, soalnya tadi kan kita bicara terus jadi seperti cepet aja gitu hehe," ucap Farel kepada Vina.
Ketika mereka berbicara pelayan warung datang memberikan pesanan mereka dan menata nya di meja yang telah mereka pilih.
"Maaf mba mas , ini pesanannya ya," ucap pelayan itu dengan menaruh pesanan mereka di atas meja.
"Terimakasih ya mas," ucap Vina.
Mereka pun menikmati makanan dan suasana yang sangat indah di pandang mata.
Setelah beberapa menit mereka makan dan akhirnya selesai lah mereka makan berdua.
"Akhirnya kenyang deh, apalagi makannya di temenin sama Vina ya ampun rasanya mantap bener hehe," ucap Farel.
"ngomong nya mulai lagi kan huuh memang ya Farel selalunya kayak begitu," ujar Vina.
"Sudah kenyang belum? Kalau sudah ayo kita pulang aku mau istirahat biar besok segar dan semangat di perlombaan nya," ucap Farel kepada Vina.
"Iya sudah, jadi mau langsung pulang saja ini ya?" tanya Farel kepada Vina.
"Iya sih langsung pulang saja lah terus gimana dong, memangnya kamu masih belum mau pulang?" tanya Farel kepada Vina.
"Iya pulang saja kan kamu harus istirahat dulu kan," kata Vina.
Mereka pun beranjak pergi meninggalkan warung makan itu dan pulang, Farel mengantarkan Vina pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumahnya Ibu Vina ada di depan teras rumah mereka.
"Eh sudah pulang, sudah makan tadi?" tanya Ibu Vina kepada mereka berdua.
"Alhamdulillah sudah Bu hehe, sudah merasa kenyang," kata Farel.
"Oh iya alhamdulillah kalau seperti itu nak," jawab Ibu Vina.
"Iya bu, Farel langsung pulang ya Bu hehe, Assalamualaikum," Farel berpamitan untuk pulang kerumahnya.
Sesampainya di rumah Farel langsung beranjak ke kamar mandi setelah selesai dia istirahat dan menunggu hari esok.
Tidak terasa waktu pagi pun tiba dan saatnya perlombaan itu di mulai dan tim harus berkumpul di sekolah jam 8 pagi.
Farel pun langsung bergegas di titik kumpul tim basket sekolahnya itu, jam 8 permainan di mulai dan Farel mencari Vina tapi tak kunjung datang, sebenarnya di mana dia.
"Katanya mau datang tapi sudah detik-detik perlombaan ku dia tidak ada juga, ya ampun Vina," gumam Farel dalam hati.
Pengumuman perlombaan akan di mulai pun sudah terdengar dan tim Farel memulai perlombaan dan di saksikan oleh beberapa sekolah.
Farel cemas karena tidak melihat sosok Vina di lapangan perlombaan basket itu.
"Di mohon untuk setiap Tim bersiap untuk perlombaan ya," ucap panitia perlombaan itu.
"Semangat ya yang lagi lomba hehe," ucap Vina dari pinggir lapangan dengan senyuman yang sangat manis.
"Ya ampun akhirnya kamu datang juga, iya aku bakalan semangat," gumam Farel dengan pelan.
Perlombaan pun di mulai dan saingan Farel pun ternyata sangat berat dan sama kuat nya dengan tim basket Farel.
Penonton pun bersorak ketika permainan di mulai, baru awal permainan lawan mainnya sangat lah kasar.
"Loh kok kasar banget sih ya ampun kok gitu," ucap Vina.
Vina menyemangati Farel hingga akhir perlombaan dan semuanya berbuah manis tim basket dari Farel berhasil menang dan Farel berlari untuk memeluk Vina.
"Vina aku menang ya ampun aku senang banget sumpah," ucap Farel sambil memelul erat Vina.
"Iya sih tapi ini di tempat umum loh Rel kamu meluk aku hmm," ucap Vina.
"Aku gak perduli, aku sayang sama kamu," ucap Farel.
Farel pun mengumumkan kepada penonton yang ada di tempat perlombaan itu jika dia sangat mencintai Vina dan Farel menyatakan cintanya di lapangan itu.
"Rek jangan melakukannya hal bodo aku mohon," ujar Vina kepada Farel.
"Kamu mau kan jadi pacar aku, pliss jawab agar semua orang tau aku sedang bahagia dan beruntung memiliki wanita seperti kamu," ucap Farel dengan tegas di depan umum.
"Rel, ya ampun," ucap. Vina.
"Jawab saja Vina," ujar Farel.
"Iya aku mau asal kamu bisa aku bahagia," ucap Vina dengan senyuman manisnya itu.
Pertemanan yang begitu lama dijalin sekarang menyatu karena sebuah perasaan yang tumbuh antara satu dan yang lainnya.
bersambung