Ibunya terus membuat suasana yang Farel rasakan menjadi tenang, Ibunya selalu berkata dan menjelaskan soal perasaan dengan lembut dan menenangkan Farel.
"Terus aku harus bagaimana Bu menyikapi semuanya sedangkan aku seorang laki-laki dan yang seharusnya memulai dan jujur itu aku kan Bu," ucap Farel kepada Ibunya.
"Sudah jangan terlalu di pikirkan dulu sekarang fokus saja dulu dengan persiapan perlombaan basket mu yang katanya kamu membawa nama baik sekolah kan," ucap Ibunya kepada Farel.
"Sebenarnya sih aku juga inginnya begitu, tapi aku juga ingin Vina selalu mendukungku bu dan selalu ada buat aku di sampingku Bu," ucap Farel.
"Tidak mungkin dia meninggalkan mu, Ibu tau persis Vina itu seperti apa dan Ibu juga wanita jadi Ibu mengerti yang di rasakan dengan Vina pada saat ini dan yakin lah dia pasti tetap mensuport kamu," ucap Ibunya sambil tersenyum manis di bibirnya.
Farel selalu mendengar apa yang Ibunya katakan dan tidak pernah ragu dengan apa yang di ucapkan Ibunya itu kepadanya.
"Aku selalu mendengarkan semua yang kau katakan Bu semoga Vina tetap sama seperti yang aku kenal dan tidak akan berubah sedikit pun karena aku pun tidak bisa Bu jika dia berubah pasti semuanya akn terasa beda, iya kan?" ucap Farel.
"Iya Farel sekarang istirahat dan jangan di pikirkan dulu soal itu dan harus fokus dulu ke latihan karena kan gak lama lagi perlombaan nya kan," ucap Ibunya kepada Farel.
"Iya bu, terimakasih ya Bu," jawab Farel.
Farel pun beristirahat dan membaringkan badannya tiba-tiba handphone nya berbunyi.
Ting ting
"Siapa sih ini mengirim pesan di saat orang Istirahat humm pasti orang enggak ada kerjaan nih pasti," gumam Farel dengan pelan.
Farel mengambil handphone nya yang berada di dalam tasnya dan melihat siapakah yang mengirim pesan kepadanya.
"Kenapa Vina mengirim pesan kepadaku, yaelah minta bayarin lagi pesannya memang ya Vina dari dulu memang ngeselin uh sumpah haha," Farel tertawa sendiri di dalam kamarnya karena tingkah Vina.
Farel tidak membalas pesan dari Vina karena Farel tidak mempunyai paket untuk mengirim pesan karena itulah Farel tidak membalas pesan Vina.
Sore itu Farel merasa gerah dan ingin rasanya Farel mandi di kolam renangnya tapi Farel sangat malas jika tidak ada teman renang, Farel juga telah menawari Bapaknya untuk berenang bersamanya tapi Bapaknya sangat sibuk jadi tidak bisa menemaninya.
"Pada sibuk banget deh! Ah ya udah berenang sendiri juga sebenarnya enggak masalah sih ya itung itung sekalian olahraga dari pada diam diam aja gini," gumam Farel.
Farel pun berenang sendiri dan menikmati segarnya kolam renang yang ada di taman rumahnya itu, biasanya Vina datang ke rumah Farel tapi sejak Farel tau Vina menyukainya Vina menjadi malu dan sekarang jadi seorang yang selalu menjaga sikap di depan Farel.
"Huuu seger juga mantap nih kalau minum es jeruk makin rileks mantap dan istimewa hahahah," gumam Farel.
"Halo yang lagi berenang sendirian kayak bebek gak di teman sama teman-temannya," ketus seseorang dari belakang badan Farel.
Farel terkejut siapa sebenarnya yang menyahut karena semua orang yang ada di rumah Farel sibuk dengan urusannya masing-masing, tapi mengapa ada seorang wanita yang berbicara seperti itu.
"Kok bingung dan kayaknya terkejut sih sahabatku haha," ucap gadis itu.
Ternyata suara itu adalah suara Vina, Farel tidak mengetahui jika Vina hendak datang kerumah dan menghampirinya di kolam renang dan membawakan es jeruk kepadanya, semuanya bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan.
"Ya ampun Vin aku kira siapa tadi karena aku di rumah kan lagi sendirian terus tiba-tiba ada suara gadis huh aku langsung berfikir yang aneh-aneh dan aku gak mikir kalau kamu bakalan datang Vin ya ampun haha," ucap Farel kepada Vina.
Vina pun tersenyum dan memberikan es jeruk itu kepada Farel yang ada di pinggir kolam renang.
"Haha kamu kayak orang takut aja Rel padahal aku gak nakutin kamu lo Rel nih nih ku bawain kamu es jeruk agar segernya nambah kan ini juga sudah sore terus kamu lagi berenang enak kan tuh ya minum es jeruk," ucap Vina kepada Farel.
"Ah kamu memang paling tau aja ya Vina memang mantap sih kalau punya sahabat seperti ini kan enak Vin aku jadi kayak ada yang memperhatikan haha," ucap Farel.
"Haha kamu kurang perhatian ya Rel? duh kasian banget ya," ketus Vina sambil tertawa.
"Lah kok malah ketawa ya si Vina, eh ngomong-ngomong kamu kok kesini Vin ada apa?" tanya Farel kepada Vina.
"Yaelah padahal aku juga sering kan ke sini biasanya juga aku main kesini kok kamu nanya aku ngapain ke sini sih Rel," ucap Vina.
"Ya aku kira kamu marah sama aku Vin karena ... Eh aku juga gak tau sih karena apa kamu marah tapi tadi kan kamu lagi gak mau aku anterin pulang, iya kan," ucap Farel kepada Vina.
"Enggak ih aku gak marah ya sama kamu kan aku tadi sudah bilang kalau ku lagi pengen pulang sendiri Rel, aku gak bilang kan aku gak mau pulang sama kamu?" ucap Vina kepada Farel.
"Iya juga sih ya, ah hahaha maafin pikiranku deh kalau begitu ya," ucap Farel.
"Yaelah maaf maaf kayak lebaran aja ya dari tadi minta maaf terus huh," ucap Vina.
Farel pun berhenti berenang dan duduk di pinggir kolam renangnya sambil meminum es jeruk yang di bawakan oleh Vina untuk dirinya.
"Es jeruknya beli dimana nih kok enak dan manisnya pas nih mantap banget!" ucap Farel kepada Vina.
"Yaelah ya bikin sendiri lah, enak aja beli memang nya uang aku banyak nya kayak apasih haha," ucap Vina.
"Hahaha bercanda Vin, tapi tumben sih kamu berbakat haha, ya udah ayok masuk dulu tadi Ibuku masak banyak, pasti kamu belum makan, ayo makan dulu," ketus Farel kepada Vina.
"Nah gini dong kan enak kalau di tawarin gini haha, memang bener sih kata orang-orang kalau gratis tuh enak," ucap Vina dengan tertawa di depan Farel.
"Haaaah ngeselin banget sih memang Vina ya, kamu makan dulu di dapur aku ganti baju dulu ya Vin," ucap Farel.
"Siap pak bos, aku makan yang banyak ya soalnya aku laparnya banget banget ini haha," kata Vina.
Vina pun pergi ke dapur rumah Farel untuk makan sedangkan Farel pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, tidak lama setelah itu Farel pergi ke dapur untuk menemani Vina makan.
"Nah gitu dong anggap rumah sendiri kalau makan jangan malu-malu biar kenyang kalau malu pasti gak kenyang," ucap Farel.
"Yaelah soal beginian aku gak bakal malu lah Rel haha," ucap Vina.
"Heh ngomong-ngomong aku gak di ambilkan nasi nih, ahh sumpah Vina ya masak aku gak di ambilin nasi sih," ucap Farel.
"Heh anak keren nih nasi mu aku tuh dari tadi udah nyiapin buat kamu hu," ucap Vina.
"Nah gini kan enak Vin ada yang ngelayanin aku hehe," kata Farel kepada Vina.
"Maksud kamu pembantu?? awas aja kamu Rel ya habis makan ini kamu yang habis aku cakar-cakar ya," ketus Vina.
"Galak amat sih neng ah haha," ucap Farel.
Bersambung