Becky tergagap. Ia menutup mulutnya. Riak wajahnya memucat. Gadis itu baru saja mengutuk dan memaki dirinya sendiri karena telah membeberkan sesuatu yang seharusnya tidak diberitahukan pada orang asing. Melihat Becky yang menjadi panik membuat Dracella yakin bahwa mereka melakukan pilihan benar untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka kepada si gadis pramuwisata kecil ini.
Dracella meraih tangan mungil nan kasar Beck, menggenggamnya erat dan menyalurkan kehangatan. Iris krimsonnya mencoba menenangkan gadis kecil di hadapannya, kedua tangannya langsung mendekap tubuh mungil Becky.
"Tidak apa-apa, Becky. Kami berjanji akan melindungimu, Marco dan juga anak-anak yang lainnya. Kau bisa menganggap kami sebuah pertolongan … kami datang sebagai jawaban dari semua doa-doa kecilmu," kata Dracella tepat di telinga Becky.
"Benarkah ...? Jadi ... kalian datang untuk menyelamatkan kami?" Dracella mengangguk dan mengusap puncak kepala gadis kecil dalam dekapannya tersebut.
