Gus Hanafi kini sudah tiba di pesantren kediamannya selama ini. Dia begitu penasaran ada apa abinya tersebut meminta dirinya untuk segera pulang. Tak biasanya abi meminta demikian. Karena jika sudah waktunya mengajar pasti dirinya akan pulang tanpa harus diminta karena itu merupakan tanggung jawabnya.
Setelah mematikan mesin mobilnya di garasi, Gus Hanafi melangkah dengan hati-hati dan tampak sangat berwibawa. Gus Hanafi lewat pintu utama yang dekat dengan kamar abi sehingga dia tidak bisa bertemu dengan Aisyah meskipun ada di satu atap.
"Assalamu'alaikum!" sapa Gus Hanafi begitu masuk ke dalam rumah. Sepertinya abinya sudah menunggunya sejak tadi. Gus Hanafi mendekat lalu membungkukkan badannya untuk mencium tangan abi dan ada ummi Aminah juga yang sepertinya sedang menunggu kedatangannya.
"Waalaikumsalam," sahut Abi seraya menyodorkan tangannya karena Gus Hanafi akan menciumnya.