Kyai Umar dan Nyai Aminah sangat terkejut begitu tahu jika cucunya sudah datang dari Kairo. Karena Irzan tidak mengabari mereka semua jika akan pulang.
"Nakal kamu ya Le, mau pulang ndak bilang-bilang dulu sama nenek. Haruse mbok yo kasih kabar dulu biar kakek sama nenekmu ndak kaget," gerutu Nyai Aminah dengan raut wajah yang tampak terharu. Wajahnya dipenuhi kerutan namun tetap berseri sepanjang hari. Karena beliau tidak pernah meninggalkan wudhu.
"Maaf Nek, Irzan juga tidak kasih kabar ke abi dan Umi kok." Irzan merasa sangat bersalah saat melihat mata neneknya yang berkaca-kaca karena perbuatan dirinya yang tidak memberi kabar terlebih dahulu saat akan pulang. Sehingga membuat mereka terkejut dan tidak percaya jika dirinya pulang.
"Sudah ndak apa Le, tapi kamu sehat kan Le?" Kali ini kyai Umar yang bertanya sambil memeluk pundak Irzan yang sudah tinggi melebihinya.