Ucapan Davi membuat Angel tercekat. Davi sadar kata-katanya tidak bisa ia tarik kembali, ia pun memberikan pembelaan.
"Maksudku, ini sangat terburu-buru untuk kita. Kita masih muda dan aku belum mempunyai pekerjaan saat ini. Aku hanya takut tidak bisa membesarkannya dengan baik aku hanya .... "
"Kamu hanya ingin bersenang-senang dengan wanita sesukamu, begitu?" potong Angel dengan cepat.
"Bukan begitu, Angel," sergah Davi.
"Ah sudahlah! Aku hanya ingin membahas wanita jalang itu. Siapa dia?" tanya Angel dengan menatap tajam suaminya.
"Sudah kubilang tadi, dia hanya teman. Jika kamu tidak percaya ya terserah!" Davi seolah bosan dengan pertanyaan Angel, untuk menutupi kebohongannya.
Hingga mereka tiba di rumah, perang mulut di antara mereka masih belum usai. Davi lebih banyak terdiam ketika ocehan-ocehan istrinya sudah merembet membahas tentang keluarganya yang sudah memberi banyak untuk rumah tangga mereka.