Renata bernapas senormal mungkin, hanya itu yang bisa ia lakukan ketika tidak sanggup bergerak. Seolah tersihir dengan tatapan membara Riko.
Keputusannya keluar dari kamar ternyata salah besar, Renata tidak sanggup menolak pesona yang ada di depannya kini. Saat mulut hangat itu menyentuh bibirnya, Renata seolah sidah siap dengan membuka sedikit bibir.
Genggaman tangan Riko semakin menguat, tubuh Renata mulai bergetar. Renata pasrah saat bibir Riko mulai bergerak melumat dan menyapukan lidahnya. Tidak seperti beberapa waktu yang lalu, kali ini terasa panas dan membara.
Riko menggumamkan sesuatu di mulut Renata, entah apa. Renata tidak bisa menahan diri ketika lidah Riko semakin liar mencoba menerobos masuk. Renata harus mendongakkan kepala karena tinggi badan Riko yang menjulang, disamping tubuhnya yang pendek.
Riko memeluk Renata mengangkat tubuh mungil itu sehingga kedua kaki Renata berjinjit.