"Sudah cukup kami memberi waktu padanya," hardik salah satu dari mereka.
Marta meraih tangan orang itu, "Setidaknya beri kami waktu satu bulan. Ini terlalu mendadak bagi kami."
"Satu bulan? Kami sudah memberi Mawar waktu tiga bulan!"
Marta merasa heran, karena baru seminggu yang lalu Mawar berbicara padanya tentang utang yang ia punya. Jadi selama ini Mawar sudah menyembunyikan tentang masalahnya dari Marta.
"Mawar?" Marta melihat ke arah Mawar yang ketakutan.
"Iya Bu, aku memang baru mengatakannya padamu," ucap Mawar.
Marta lalu memukul bahu putri sulungnya, "Hadeuh kamu, kamu kan bisa bilang dari dulu. Setidaknya kita memiliki banyak waktu untuk mencari uang itu."
Mawar menangkis tangan Marta yang tidak henti memukulinya. Dia bersikap seperti itu karena meniru ibunya sendiri.
"Ibu juga sering seperti itu kan kalau ada yang menagih utang padamu?" balas Mawar.
Marta semakian marah, dia kembali memukuli lagi Mawar.