Bab 267.
Tak lama Bang Ben dan Raka udah berada di halaman rumah. Mereka sedang panaskan mesin motor. Aku dan Nina keluar menyusul mereka. Tak lama kami pun sudah berada di boncengan menuju rumah Sinta.
Semuanya sudah berubah, Bang Ben tak pernah lagi bersikap kasar padaku dan anak. Ia berusaha lebih sabar lagi dalam berpikir. Lagi pula tak ada yang membebani dia. Tanggung jawab sudah di bagi dua. Sinta biayai sekolah Raka. Sedang untuk Nina, aku yang biayai sekolahnya.
Tak terasa motor kami sudah sampai di kawasan perumahan Sinta. Pemandangan tampak asri. Banyak pepohonan di sisi kanan-kirinya. Ada gapura di depan pintu masuk perumahan. Bangunan tampak rapi, berjejer sesuai urutan blok-nya.
Begitu sampai di depan rumah bercat putih, motor kami pun berhenti. Dari dalam kedengaran celoteh si Afkha, membuat ramai seisi rumah.
"Assalamu'alaikum, Oma datang lagi!"
"Wa'alaikumsalam, masuk Bu!" ajak Sinta.