Chereads / The wound in my heart / Chapter 148 - Tumben so sweet

Chapter 148 - Tumben so sweet

Bab 148.

Bang Ben memutuskan pergi saja ke kios Kak Eli. Tubuhnya sudah mulai enakan di bawa bergerak, mulai keluar keringat. Tapi mandi tetap ku masakan air hangat biar tubuhnya fresh kembali. Satu jam kemudian ia pergi sambil memakai jaket hangat pemberianku waktu hebedenya.

Dertt ... derrtt ...

Hape ku bergetar, ku usap layarnya tertulis Kak Eli sedang memanggil. Langsung ku angkat karena Bang Ben baru saja pergi.

"Hallo, assalamu'alaikum, Nay," ucap suara di sebrang telfon.

"Wa'alaikumsalam, Kak!" sahutku.

"Beni udah pergi ya?" tanyanya.

"Udah, Kak! Sedang di jalan itu, mungkin bentar lagi sampai," jawabku.

"Oh-oke, udah dulu ya," Kak Eli mengakhiri panggilan telfonnya.

"Siapa yang telfon, Bu?" tanya Sinta.

"Biasalah, uwakmu nyariin si Ayah, mungkin di kiranya gak kerja hari ini. Karena sudah jam segini belum sampai juga di sana!" jelasku.

"Bu ... Ayah tau tentang kejadian di rumah Tante Silfi?" tanya Sinta.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS