Bab 145.
"Nay ... ada mereka telfon aku?" tanya Bang Ben ketika bangun dari rebahannya.
"Gak ada!" jawabku cepat.
"Ya-sudah, aku mau ke kamar dulu! Sakit juga pinggang kalau rebahan di kursi terus!"
Syukurlah Bang Ben sudah masuk ke kamar, jadi dia gak banyak tanya lagi. Aku bisa lanjut nulis menyelesaikan sedikit lagi cerita yang sedang ku tulis. Sedang asikk nulis terdengar suara klakson motor di halaman rumah.
Tiinn ... tiinnn ...
Nah, siapa lagi itu, aku langsung memanggil Raka untuk cek ada siapa di luar sana. "Rakaaa ... lihat keluar, Nak! Ada yang datang tuh, Ibu lagi nanggung nih!" teriakku.
"Iya, Bu," sahutnya.
Sepertinya aku kenal suara di luar sana, jiwa kepoku meronta. Hape langsung ku letakkan di atas meja, lalu membuka sedikit pintu dan nampak sepasang suami istri sedang mendorong motornya masuk ke halaman rumah. Eehh, ternyata Kakak dari ibuku yang datang bertamu. Tumben nih mereka datang dan bertamu, biasanya aku dan keluarga yang datang setiap lebaran.
