Bab 143.
Rencananya aku dan Sinta juga ingin mencoba terapi papsmear itu. Ingin tau juga kondisi leher rahim ini, kenapa saat haid sering kram, mulas sakit tak tertahan. Bang Ben yang mendengar rencanaku, ikut setuju juga. Apalagi bisa menggunakan kartu kesehatan alias gratis biaya di tanggung pemerintah. Tunggu waktu yang tepat, saat Sinta ada waktu luang untuk menemani aku periksa ke rumah sakit.
Rasa takut kadang menghinggapi hati ini. Tapi menurut si Dwi, tak merasakan apapun saat di semprotkan cairan anti septik itu di daerah kewanitaan. Aihh ... rasa malu juga, kalau sampai bagian kewanitaan di lihat orang lain, walaupun itu dokter wanita. Nanti sajalah kalau aku sudah bisa mengatasi rasa takut dan malu ini.