Bab 123.
Dari jauh ku lihat ada sepasang kekasih sedang mengantri di meja prasmanan. Sambil mengernyitkan dahi, ku amati tamu tersebut. Ternyata yang datang si cowok innocent itu. Tetapi ia tak sendiri melainkan datang bersama wanita cantik, tubuhnya kecil mungil berkulit putih. Dengan rambut panjang bergelombang tergerai indah. Aku tak merasa mengundang mereka, lalu ku tanya ke Kak Eli.
"Kakak yang mengundang dia?" selidikku.
"Enggak ah, kan kalian yang punya hajatan, harusnya kalian yang undang!" sahutnya.
"Terus siapa yang mengundang dia?" tanyaku.
"Mungkin Beni! Terakhir kali bertemu, mereka kan tukaran nomor hape!" katanya.
"Berarti fix Bang Ben yang mengundang pengacara itu," sahutku.
"Hmm ... kamu cemburu ya, Nay?" Kak Eli berucap sambil menatap tajam ke arahku.
"Eng-enggak lah! Ada-ada aja Kakak ini!" sahutku sedikit gugup.